Jumat, 28 Februari 2014

Kisah Sukses WhatsApp

WhatsApp


Jan Koum, pendiri WhatsApp, lahir & besar di Ukraina dari keluarga yg relatif miskin. Saat usia 16 tahun ia nekat pindah ke amerika, demi mengejar apa yang kita kenal sebagai "American Dream". Di usia 17 tahun, ia hanya bisa makan dari jatah pemerintah. Ia nyaris menjadi gelandangan. Tidur beratap langit, beralaskan tanah.

Untuk bertahan hidup, dia bekerja sebagai tukang bersih supermarket. Hidup begtu pahit, begitu Koum membatin. Hidup Koum kian terjal saat ibunya di diagnosa kanker. Koum lalu hidup hanya dengan tunjangan kesehatan seadanya. Koum lalu kuliah di San Jose University. Tapi ia milih drop out. Ia lebih suka belajar programming secara otodidak. Karena keahliannya sebagai programer, Jan Koun, diterima bekerja sebagai engineer di Yahoo. Ia bekerja di yahoo selama 10 tahun. Di sini pula ia berteman akrab dengan Brian Acton.

Mereka berdua bikin WhatsApp pada tahun 2009 setelah resign dari Yahoo. Setelah resign dari Yahoo, mereka berdua sempat melamar ke Google. Ditolak. Google mungkin menyesal seumur hidup menolak lamaran mereka.

Setelah whatsApp resmi dibeli dg harga 209 triliun tadi pagi (22 Februari 2014), Jan Koum melakukan ritual yang mengharukan, Ia datang ke tempat dimana ia dulu setiap pagi antri untuk dapat jatah makan. Saat ia masih remaja miskin berusia 17 tahun. Ia menyandarkan kepalanya ke dinding tempat ia dulu antri. Mengenang saat bahkan untuk makan ia tidak punya uang. Pelan-pelan air matanya meleleh. Ia tak pernah menyangka perusahaannya dibeli dengan harga Rp 209 triliun.

Ia lalu terkenang ibunya yang sudah meninggal (karena kanker). Ibunya yg rela menjahit baju buat dia demi menghemat. Tak ada uang, nak.... Jan Koum tercenung. Ia menyesal tak pernah bisa mengabarkan berita ini kepada ibunya. "Di tempat ini, nasib hidup saya pernah dipertaruhkan...", begitu mungkin Jan Koum berbisik dalam hati. Rezeki mungkin datang dari arah yang tak terduga. Remaja miskin yang dulu dapat jatah makan...

Semoga menjadi inspirasi buat kita semua...Silakan "Share" jika kisah nyata ini menginspirasi anda...

Lady FemTisu majakanioris breast creamBotanical Collagen DrinkFelice Collagen DrinkFiforlifFeminiqueRubber Care PolishStockisttambal ban otomatispeluang usahajam tanganjam tangan wanita

 

Waktu Tak Bisa Di Beli

Uang habis bisa dicari. Bahkan pada saat tenaga sudah hampir habis pun uang masih bisa dicari dengan pikiran. Tapi waktu, sekali lewat tidak bisa lagi dibeli dengan uang dan tenaga sebesar apa pun. Resep menyatukan ketiga faktor itu ( Uang, Tenaga, dan Waktu ) adalah memanfaatkan waktu seoptimal mungkin sehingga uang, tenaga, dan pikiran tidak cepat habis.


Lady FemTisu majakanioris breast creamBotanical Collagen DrinkFelice Collagen DrinkFiforlifFeminiqueRubber Care PolishStockisttambal ban otomatispeluang usahajam tanganjam tangan wanita

 

Tiga Rumusan Keberhasilan

Penundaan pekerjaan adalah pembinasaan peluang

Rumus keberhasilan tiada lain adalah tiga kata : Bekerja, Bekerja, dan Bekerja.....

Dalam upaya mencapai keberhasilan, pertama - tama yang harus kita lakukan adalah mencintai pekerjaan kita masing - masing.

Mencintai pekerjaan kita, artinya melaksanakannya dengan tulus, cermat, dengan mengerahkan kemampuan terbaik kita, dan yang tidak kalah pentingnya, adalah bekerja dengan tepat waktu, tanpa ditunda atau menunggu ditagih, atau diingatkan oleh atasan kita.

Seorang bijak yang lain mengatakan, bahwa penundaan pekerjaan adalah pembinasaan peluang. Padahal peluang ini timbul secara alami, bukan pemberian dari siapa - siapa.

Sedangkan dengan bekerja dengan tulus, cermat, dan tepat waktu pun, keberhasilan belum tentu dapat kita peroleh dengan mudah, alih - alih bahkan kita bisa memperoleh ketidakberhasilan.

Tidak kurang dari seorang Soichiro Honda, pendiri honda Corporation secara ekstreem mengatakan bahwa : "Banyak Orang Memimpikan Keberhasilan". Bagi saya keberhasilan hanya bisa dicapai melalui ketidak berhasilan dan intropeksi yang berulang - ulang. Kenyataannya, keberhasilan itu mewakili hanya 1% dari pekerjaan kita, sebagai hasil dari 99% ketidakberhasilan. Jadi bayangkan saja, dengan bekerja keras, tulus, cermat, dan tepat waktu saja, ancaman ketidakberhasilan masih begitu besarnya, apalagi kalau kita bekerja sebaliknya.

Tidak salah pula apabila kita menetapkan sasaran agar setiap keberhasilan itu 99% merupakan hasil dari kerja keras kita, dan 1% dari ketidak berhasilan.

Lady FemTisu majakanioris breast creamBotanical Collagen DrinkFelice Collagen DrinkFiforlifFeminiqueRubber Care PolishStockisttambal ban otomatispeluang usahajam tanganjam tangan wanita

 

Rabu, 26 Februari 2014

Menang Atau Kalah

Pertempuran hidup tidak selalu dimenangkan oleh orang yang kuat. Tetapi, cepat atau lambat, yang menang adalah mereka yang berpikir mampu memenangkan Pertempuran itu.

Seandainya anda berpikir anda akan kalah, maka kalahlah anda. Apabila anda sejak awal tidak berani, ya anda, memang tidak berani.

Kalau anda ingin menang tapi pikiran anda tidak mendukungnya, maka hampir pasti anda tidak akan menang.

Pertempuran hidup tidak selalu dimenangkan oleh orang yang kuat. Tetapi, cepat atau lambat, yang menang adalah mereka yang berpikir mampu memenangkan pertempuran itu.

Lady FemTisu majakanioris breast creamBotanical Collagen DrinkFelice Collagen DrinkFiforlifFeminiqueRubber Care PolishStockisttambal ban otomatispeluang usahajam tanganjam tangan wanita